Masih hangat ditelinga kita peristiwa ledakan bom pada hari Sabtu
malam tanggal 8 September 2012 di Kecamatan Beji Depok, hal ini menunjukan
bahwa terorisme masih sangat jauh dari kata selesai, bukan hanya terjadi di
Kota Depok yang sifatnya lokal namun ancaman ini telah merebak menjadi ancaman
nasional bahkan global. Meski sebagian pelaku teror telah tertangkap namun
ancaman itu masih selalu merongrong kehidupan kita bahkan bisa mengancam nyawa
serta kita sendiri. Kemudian penangkapan tokoh-tokoh utama teroris seperti Mula
Omar dan Osama Bin Laden dalam keadaan tewas, kemudian juga ditanah air seperti
Noordin M Top, Imam Samudra, Azhari dan Dulmatin yang juga telah dimusnahkan
namun nyatanya itu semua tidak membuat “Pengantin-Pengantin” lain untuk
mengurungkan niatnya menjadi “Syahid”.
Miris rasanya ketika
ternyata para pelaku terror itu semua berani mengatasnamakan agama (Islam)
untuk melancarkan misinya yang seolah ingin membuat citra bahwa yang mereka
lakukan adalah jalan kebenaran yang sebagaimana dicita-citakan, padahal dampak
dari itu semua sangatlah luar biasa. Peristiwa bom Bali beberapa tahun lalu,
bom Cirebon, Solo hingga kota Depok menunjukan efek negatifnya hingga sekarang
seakan menunjukan betapa suburnya teroris dinegara kita ini. Melihat fenomena
ini bagaimana cara kita menjadikan Indonesia sebagai Negara “… Baldatun
thoyyibatun wa Robbun Ghofur… “ ?
sebuah pertanyaan yang jawabannya mesti kita pecahkan bersama.
Depok sebagai salah satu kota penyangga ibu kota Republik Indonesia
yakni Jakarta menjadi tempat transit yang paling aman bagi mereka para teroris,
letak yang strategis menjadikan Depok sebagai sebuah pilihan dan batu loncatan
untuk serangan-serangan selanjutnya. Jika hal ini dibiarkan maka sampai kapan
warga depok akan menikmati keamanan bebas tanpa dibayang-bayangi isu
radikalisme yang terus merebak. Butuh kerja sama dari berbagai elemen untuk
memberantas itu semua bukan hanya tugas aparat dan pemerintah melainkan tugas
bersama, mulai dari kalangan elit hingga kalangan sulit harus bersatu padu karena
dengan bersama maka akan semakin mempersempit celah yang akan dilalui oleh para
pelaku teror ini.
Bangkitnya para pemuda kota Depok pun di harapkan menjadi salah
satu dari sekian banyak solusi yang bisa diandalkan bukan hanya diharapkan
dikota Depok ini. Banyaknya organisasi kepemudaan sendiripun sangat beragam
dikota depok ini sendiri dengan impian mampu membawa kota Depok menjadi lebih
baik lagi namun kurang aktifnya pemuda sekarang ini antara lain disebabkan oleh
bahwa tidak berjalannya kembali fungsi dari kepemudaan itu sendiri sehingga
berdampak pada teralihnya perhatian pemuda dari kegiatan yang positif malah
menjadi korban dari jaringan terorisme dan kelompok radikal melalui bingkai
ideology keagaaman yang tidak selesai seperti pemahaman tentang jihad,
kewajiban untuk mendirikan negara Islam dan yang lainnya.
Belum terlambat rasanya ketika semua yang telah terjadi kita
tanggulangi bersama, kesadaran akan betapa bahayanya dampak dari terorisme,
radikalisme dan fondamentalisme akan membangkitkan semangat kita untuk
memberantas itu semua demi menjaga perdamaian. Kebangkitan pemuda pun masih
sangat ditunggu dan diharapkan peran aktifnya dalam proses mencapai tujuan. Mari
kita dukung semua program pemerintah khususnya pemkot Depok untuk menjadikan
kota ini kota anti korupsi, kota layak anak, kota cyber dan program-program
positif lainnya. Hal ini Karena kita semua yakin bahwa Depok bukanlah kota
teroris bukan juga sarangnya terorisme, akan tetapi kota Depok adalah kota yang
aman dan nyaman serta karenanyalah Depok adalah kota yang ramah dan santun.
Komentar
Posting Komentar