---= CORETAN PAGI =---



Jumat, Dua Juni Dua Ribu Tujuh Belas pagi
Menatap indah hamparan ribuan santri
Terdiam lalu Berjalan pelan sambil terkadang membelakangi
Ohh ternyata sedang antri

Mencoba menghirup udara pada cuaca selagi dini
Sejuk segar merasuk kedalam rongga pernafasan ini
Ahh betapa indahnya nikmat ini
Sungguh brengsek manusia yang masih komplen sana sini

Dari kejauhan terlihat santri sedang berlari
Mengibas udara dan pepohonan hiasan pondok yang menghalangi
Lima menit lagi pengawas akan segera mendatangi
Dasar santri, ternyata dia terlambat ujian lagi

Tettt… tettt… tettt… bel berbunyi
Dibarengi dengan rombongan Ustadz yang keluar dari kantor berbaris rapi
Meski tanpa dasi, namun beliau-beliau adalah sosok yang begitu berdedikasi
Tangan kanan pegang Map, sambil melirik jam ditangan kiri… Aihhh gayanya begitu seksi

Ustadz masuk ruang, santri terdiam penuh arti
Bentuk ta’dzim katanya kepada tangan kanan kyai
Tapi, yang duduk dibelakang itu terlalu rendah menundukan diri
Bahhh… benar dugaan pengawas, ujian belum dimulai tapi dia tertidur lagi

Brakkk !!! dibarengi dengan suara ustadz yang memekik tinggi
Lucunya, santri itu reflek berdiri sambil mengusap cairan basah dipipi
Serentak santri yang lain terbahak tak tertahankan lagi
Ahh… Dasar santri selalu saja ada hal yang bisa menertawakan hari
Meski hidup santri tak kalah sedih dengan novel yang baru ku baca tadi…

Panuji, 02 Juni 2017

#SyairTanpoWadon

Komentar